Refleksi Tentang Penginjilan, Kristenisasi, dan Moderasi Beragama di Era Modern.
Abstract
Evangelism and Christianization activities in the modern era face major challenges marked by technological developments, globalization and high religious plurality. Therefore, the main problem that needs to be answered is how evangelization methods can be adapted to utilize digital technology and social media effectively while still maintaining ethics and respecting diversity, as well as how Christianization can be carried out in a multicultural society by respecting local cultural values and building dialogue. inter-religious. Apart from that, the important role of religious moderation in facilitating dialogue and building harmony amidst efforts to evangelize and Christianize is also a problem that needs to be resolved. The aim of this research is to understand the evolution of evangelization methods in the digital era and its ethical implications, explore the dynamics of Christianization in a multicultural context, and analyze the role of religious moderation as a bridge for interreligious dialogue. The research results show that evangelization in the digital era requires an ethical and responsible approach, while Christianization in a multicultural context requires respect for cultural and religious diversity. Religious moderation was found to be a key factor in facilitating interfaith dialogue and building social harmony. The discussion in this research emphasizes that effective Christianization in the modern era must be inclusive, dialogical, and accommodate local cultural values. This research underlines the importance of tolerance, cooperation, education and conflict resolution in building positive inter-religious relations.
Kegiatan penginjilan dan kristenisasi di era modern menghadapi tantangan besar yang ditandai oleh perkembangan teknologi, globalisasi, dan pluralitas agama yang tinggi. Oleh karena itu, masalah utama yang perlu dijawab adalah bagaimana metode penginjilan dapat diadaptasikan agar memanfaatkan teknologi digital dan media sosial secara efektif namun tetap menjaga etika dan menghormati keragaman, serta bagaimana kristenisasi dapat dilakukan di masyarakat multikultural dengan menghormati nilai-nilai budaya lokal dan membangun dialog antarumat beragama. Selain itu, pentingnya peran moderasi beragama dalam memfasilitasi dialog dan membangun kerukunan di tengah upaya penginjilan dan kristenisasi juga menjadi masalah yang perlu diselesaikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami evolusi metode penginjilan di era digital beserta implikasi etisnya, mengeksplorasi dinamika kristenisasi dalam konteks multikultural, serta menganalisis peran moderasi beragama sebagai jembatan dialog antaragama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penginjilan di era digital memerlukan pendekatan yang etis dan bertanggung jawab, sementara kristenisasi dalam konteks multikultural membutuhkan penghormatan terhadap keragaman budaya dan agama. Moderasi beragama ditemukan sebagai faktor kunci dalam memfasilitasi dialog antaragama dan membangun harmoni sosial. Pembahasan dalam penelitian ini menekankan bahwa kristenisasi yang efektif di era modern harus inklusif, dialogis, dan mengakomodasi nilai-nilai budaya setempat. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya toleransi, kerjasama, pendidikan, dan resolusi konflik dalam membangun hubungan antarumat beragama yang positif.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardilla, Meissiandani. “Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Bingkai Pendidikan Agama Kristen.” Jurnal Ilmu pendidikan 1, no. 4 (2023): 1–23.
Brotosudarmo, D. Pembinaan Warga Gereja Selaras Dengan Tantangan Zaman. Jakarta: PBMR ANDI., 2021.
Emanuel Gerrit Singgih, Cecep Darmawan. Dialektika Pendidikan & Agama Di Era Kontemporer. Yogyakarta: Litera., 2021.
Fadli, Muhammad Rijal. “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif.” Humanika 21, no. 1 (2021): 33–54.
Goha, Feyby Martince. “Penginjilan Berbasis Media Sosial: Suatu Strategi Misi Di Era Digital Serta Relevansinya Dalam Kehidupan Umat Kristen.” Mello 2, no. 1 (2022): 12–20. https://ejournal-iakn-manado.ac.id/index.php/mello/article/view/1284/873.
Laik, Andri Arbet, Grant Nixon, and Martina Novalina. “Refleksi Hukum Lex Talionis Dalam Keluaran 21:22-25 Demi Terwujudnya Keadilan Hukum Di Indonesia.” Prosiding Pelita Bangsa 1, no. 1 (2022): 32.
Loho, M I, and M M Wagiu. “Penguatan Moderasi Beragama Melalui Dialog Antar Umat Beragama.” DEDICATIO: Jurnal Pengabdian … 3, no. 2 (2022): 79–87. http://www.ejournal-iakn-manado.ac.id/index.php/dedikasi/article/view/1212%0Ahttp://www.ejournal-iakn-manado.ac.id/index.php/dedikasi/article/download/1212/790.
Lumi, Deflita R N, Darmianus Harefa, Lekris Anugrah, Hizkia Laurika, Institut Agama, Kristen Negeri Manado, Sekolah Tinggi Teologi, and Anderson Manado. “Analisis Manajemen Konflik Paulus Dalam Rekonsiliasi Filemon Dan Onesimus.” Jurnal Manajemen Pendidikan Kristen 2, no. 1 (2022): 45–55.
Muhammad Irfan Syuhudi, Rismawidiawati. “Jurnal Agama Dan Kebudayaan.” Mimikri:Jurnal Agama dan Kebudayaan 9, no. 2 (2023).
Murtadlo, Muhamad. Pendidikan Moderasi Beragama: Membangun Harmoni, Memajukan Negeri. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia, 2021.
Naj’ma DBA, Bakri S. “Pendidikan Moderasi Beragama Dalam Penguatan Wawasan Kebangsaan.” Academica 5, no. 2 (2021).
Nugrahani, Farida. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Solo: Cakra Books, 2014.
Pasaribu, George Rudi Hartono. “Peran Pejabat Gereja Bethel Indonesia Dalam Penguatan Moderasi Beragama Di Kota Batam.” Jurnal Tabgha 4, no. 2 (2023): 71–82.
Prakosa, Pribadyo. “Moderasi Beragama: Praksis Kerukunan Antar Umat Beragama.” Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) 4, no. 1 (2022): 45–55.
Pranoto, D. S. “Model Kepemimpinan Paulus: Sebuah Studi Eksposisi Surat Filemon.” Manna Rafflesia, 5(1) (2018).
Rahman, Khalid, and Aditia Muhammad Noor. Moderasi Beragama Di Tengah Pergumulan Ideologi Ekstremisme. Universitas Brawijaya Press, 2020.
Rambitan, Stanley R. “Pluralitas Agama Dalam Pandangan Kristen Dan Implikasinya Bagi Pengajaran PAK.” Jurnal Shanan 1, no. 1 (2017): 93–108.
Salukhu, Peemi Guswita. “Penggunaan Media Sosial Dalam Penginjilan Di Era 4.0.” Jurnal Matetes ,Vol 3 no 2 (2022).
Suratman E, Pakpahan GKR. “Moderasi Beragama Dalam Perspektif Hukum Kasih.” Pros Pelita Bangsa.. 1 (2021).
Syuhudi, Muhammad Irfan, Rismawidiawati Rismawidiawati, and others. “Harmoni Agama: Merajut Toleransi Umat Kristen Dan Marapu Di Komunitas Adat Mbuku Bani Kodi.” MIMIKRI 9, no. 2 (2023): 272–290.
Tana, Anwar Jenris, and Milton T Pardosi. “Efektivitas Penginjilan Digital Sebagai Media Dan Tantangan Dalam Pemuridan Generasi Muda.” JUITAK: Jurnal Ilmiah Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 1 (2024): 14–26.
Wainarisi, Yane Octavia Rismawati, Wilson Wilson, Telhalia Telhalia, Aloysius Aloysius, and Neti Neti. “Religion Moderation in Church Inclusive Education: Community Service To Religion Department of East Barito Regency.” JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat 4, no. 1 (2023): 42–64.
Waruwu, Septerianus, Abehud Bawadji, and Surya Kencana Meliala. “Metode Dan Tantangan Penginjilan Di Dalam Pluralisme Agama Di Indonesia.” Real Didache Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 6, no. 1 (2021): 73–80.
Widjaja, Fransiskus Irwan, Daniel Ginting, Sabar Manahan Hutagalung. “Teologi Misi Sebagai Teologi Amanat Agung.” THRONOS: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 1 (2019).
Zalukhu, Berkat Anugerah. “Startegi Penginjilan Multikultur Melalui Media Digital Di Masa Pandemic Covid-19.” Jurnal Matetes STT Ebenhaezer 1, no. 1 (2020): 17–25.
DOI: https://doi.org/10.53827/lz.v7i1.150
Refbacks
- There are currently no refbacks.
LOGON ZOES telah terindeks pada: