Rumah Kaki Seribu Sebagai Model Pendidikan Karakter Kristiani Berbasis Kearifan Lokal
Abstract
Character education based on lokal wisdom is an important part in building students' character so that they have Christian character but also love local culture which is almost being eroded by the development of foreign culture which is increasingly in demand by many of today's school children. The biggest problem in Christian character education is the increasing number of Christian children who have characters that do not reflect life as Christian children. The aim of this research is that the Millipede House can become a model for developing Christian character education based on local wisdom which can be used as a Christian Education model because after analysis it turns out that various values of Christian Character Education for the millipede house are found which are in accordance with the Christian character. This research uses a descriptive method, which is a method to obtain information about the status of a symptom that occurs, thus describing the House of Thousand Feet as a Christian Character Education Model based on the local wisdom of the Manokwari Arfak tribe. The conclusion is that, this research means that the millipede house can be used as a model for Christian character education because there are many teaching meanings that match the Christian character contained in the meaning of the millipede house.
Pendidikan karakter berbasis kearifan lokal menjadi bagian penting dalam membangun karakter siswa agar memiliki karakter Kristiani tetapi juga mencintai budaya lokal yang hampir-hampir tergerus oleh perkembangan budaya luar yang semakin diminati oleh banyak anak-anak sekolah masa kini. Masalah terbesar dalam pendidikan karakter Kristiani ialah semakin banyaknya anak-anak Kristen yang memiliki karakter yang tidak mencerminkan kehidupan sebagai anak-anak Kristen. Tujuan dari penelitian ini adalah agar Rumah Kaki Seribu dapat menjadi sesuatu model pengembangan Pendidikan karakter Kristiani berbasis kearifan lokal yang dapat digunakan sebagai sebuah model Pendidikan Kristiani sebab setelah di analisis ternyata ditemukan berbagai nilai-nilai Pendidikan Karakter Kristiani terhadap rumah kaki seribu yang memiliki kesesuaian dengan karakter Kristen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang mana metode ini untuk mendapatkan informasi tentang status sebuah gejala yang terjadi sehingga menggambarkan Rumah Kaki Seribu sebagai sebuah Model Pendidikan Karakter Kristiani berbasis kearifan lokal suku Arfak Manokwari. Kesimpulannya bahwa Penelitian ini dimaksud agar rumah kaki seribu dapat dijadikan sebuah model pendidikan karakter Kristiani karena banyak makna Pengajaran yang cocok dengan karakter Kristiani yang terdapat di dalam pemaknaan rumah kaki seribu tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abduhzein, M. “Substansi Pendidikan.” Jakarta: Penerbit Kompas (2013).
Akbar, Sa’dun, and Hadi Sriwiyana. “Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.” Yogyakarta: Cipta Media (2011).
Alwasilah, A Chaedar, Karim Suryadi, and Tri Karyono. Etnopedagogi: Landasan Praktek Pendidikan Dan Pendidikan Guru. Kiblat Buku Utama, 2022.
Asmani, Jamal Ma’mur. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Diva Press, 2012.
Citra, Yulia. “Pelaksanaan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus 1, no. 1 (2012): 237–249.
Dewantara, Hadjar. Menuju Manusia Merdeka. Leutika, 2009.
Elias, John L. Moral Education: Secular and Religious. Krieger, 1989.
Jones, David Clyde. “The Character Education Movement.” Journal Presbyterion: Covenent Theological Seminary Review 26 (2000): 84–92.
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi. “Rineka Cipta.” Jakarta, 2011.
Laila, Nuzuli Nur. “Tradisi Wanita Melamar Pria Dalam Perspektif Masyarakat Jawa.” IAIN Kediri, 2020.
Mandacan, Yehuda. Pendidikan Karakter Dalam Rumah Kaki Seribu. Manokwari, 2022.
Marhayani, Dina Anika. “Development of Character Education Based on Local Wisdom in Indegenous People Tengahan Sedangagung.” JETL (Journal Of Education, Teaching and Learning) 1, no. 2 (2016): 66.
———. “Understanding the Nusantara Thought and Local Wisdom as an Aspect of the Indonesian Education.” TAWARIKH: International Journal for Historical Studies 2, no. 2 (2011): 221–234.
Mimin, Elka. “Pengembangan Model Kurikulum PAUD 2013 Berbasis Kearifan Lokal Suku Ngalum Ok.” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 6, no. 1 (2021): 374–388.
Musanna, Al, and others. “Indigenisasi Pendidikan: Rasionalitas Revitalisasi Praksis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2, no. 1 (2017): 117–133.
Nainggolan, Cathryne B, and Daniel Santoso Ma. “Fondasi Teologis Untuk Pendidikan Karakter Berdasarkan ‘Pembenaran Oleh Iman’Martin Luther.” Jurnal Teologi Stulos 17 (2019): 1–27.
Nisa, Anny Farihatun. “Implementasi Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal Di SD Negeri Jarakan Panggungharjo Sewon Bantul.” Inspirasi Manajemen Pendidikan 5, no. 1 (2017).
Nugroho, Fibry Jati, and Dwi Novita Sari. “Kawruh Pamomong: Pendidikan Karakter Kristiani Berbasis Kearifan Lokal.” Kurios 6, no. 2 (2020): 289.
Pidarta, Made. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Rineka Cipta, 2007.
Prabaswara, B C, L Hariyanto, and L S Arifin. “Reinterpreting Local Wisdom of Rumah Kaki Seribu as Sustainable Architecture.” In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 907:12018, 2021.
Pranata, Rio, I Wayan Lasmawan, and A A I Ngurah Marhaeni. “Pengaruh Implementasi Model Rekonstruksi Sosial Vigotsky Dengan Teknik Scaffolding Terhadap Sikap Sosial Dan Prestasi Belajar Ips.” Ganesha University of Education, 2013.
Rukiyati, Rukiyati, and L. Andriani Purwastuti. “Model Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Pada Sekolah Dasar Di Bantul Yogyakarta.” Jurnal Pendidikan Karakter 7, no. 1 (2016): 130–142.
Saifuddin, Achmad Fedyani, and Mulyawan Karim. “Refleksi Karakter Bangsa.” In Jakarta: Penerbit Forum Kajian Antropologi Indonesia. Sanjaya, W.(2008). Kurikulum Dan Pembelajaran: Teori Dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KENCANA PRENADA MEDIA GROUP, 2008.
Sauqi, Achmad, and Ngainun Naim. “Pendidikan Multikultural: Konsep Dan Aplikasi.” Yogyakarta: Ar-Ruz Media Group (2008).
Sidjabat, Binsen Samuel. Membangun Pribadi Unggul: Suatu Pendekatan Teologis Terhadap Pendidikan Karakter. PBMR ANDI, 2021.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik. Rosda, 2020.
Sumiarni, M G, FILEP WAMAFMA, Y Pudyatmoko, Marius Supriyanto Sakmaf, Mukti Jazir, Alex Yahya Bahamba, Achmad Junaedy, et al. “Eksistensi Hukum Adat Serta Nilai-Nilai Kearifan Lokal Suku Arfak (Hatam, Meyah, Moile, Sougb) Sebagai Penunjang Pembangunan.” STIH MANOKWARI PRESS-UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA, 2018.
Tilaar, Henry Alexis Rudolf. Kaleidoskop Pendidikan Nasional: Kumpulan Karangan. Penerbit Buku Kompas, 2012.
Wada, Fauziah Hamid, Anna Pertiwi, Mara Imbang Satriawan Hasiolan, Sri Lestari, I Gede Iwan Sudipa, Jonherz Stenlly Patalatu, Yoseb Boari, et al. Buku Ajar Metodologi Penelitian. PT. Sonpedia Publishing Indonesia, 2024.
Wagiran, Wagiran. “Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-Nilai Karakter Berbasis Budaya).” Jurnal Pendidikan Karakter 3, no. 3 (2012).
Walker, David I, Michael P Roberts, and Kristján Kristjánsson. “Towards a New Era of Character Education in Theory and in Practice.” Educational review 67, no. 1 (2015): 79–96.
Winarto, Jennifer, and Hedy Constantin Indrani. “Perancangan Interior Pusat Informasi Kebudayaan.” Intra 5, no. 1 (2017): 1–15.
DOI: https://doi.org/10.53827/lz.v7i2.171
Refbacks
- There are currently no refbacks.
LOGON ZOES telah terindeks pada: