Implementasi Pelayanan Lintas Budaya dalam Gereja Berdasarkan Kisah Para Rasul 10:34-43
Abstract
Cross-cultural evangelism is the duty of all believers without exception. In Acts 10 there is an interesting phenomenon related to cross-cultural service. In the verse it is recorded that the apostle Peter was given the task by God through a vision to go to Cornelius's place, to preach about Jesus. Cornelius was a Greek while the apostle Peter was Jewish. The Apostle Peter was a Jew who held strong Jewish customs. This shows the cross-cultural service that is happening. This article aims to describe the implementation of cross-cultural services based on Acts 10:34-43. The author uses descriptive qualitative research methods by analyzing data such as books and journals. From the results of the analysis, the authors found that the church needs to introduce Christ as a God who loves everyone, preach that everyone deserves salvation, deliver the news of peace through Jesus Christ to all, and deliver the news of peace through Jesus Christ to everyone. The church's awareness of the Great Commission of the Lord Jesus is one of them is to implement cross-cultural ministry, specifically in terms of evangelism.
Abstrak
Pelayanan penginjilan lintas budaya merupakan tugas semua orang percaya tanpa terkecuali. Dalam Kisah Para Rasul 10 terdapat fenomena menarik berkaitan dengan pelayanan lintas budaya. Dalam ayat tersebut tercatat bahwa rasul Petrus diberi tugas oleh Tuhan melalui penglihatan untuk pergi ke tempat Kornelius, supaya memberitakan tentang Yesus. Kornelius adalah seorang Yunani sedangkan rasul Petrus adalah orang Yahudi. Rasul Petrus merupakan seorang Yahudi yang memegang kuat kebiasaan Yahudi. Hal tersebut menunjukkan adanya pelayanan lintas budaya yang terjadi. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan implementasi pelayanan lintas budaya berdasarkan Kisah Para Rasul 10:34-43. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menganalisis data-data seperti buku-buku maupun jurnal-jurnal. Dari hasil analisis tersebut penulis menemu-kan bahwa gereja perlu memperkenalkan Kristus sebagai Allah yang mengasihi semua orang, memberitakan bahwa semua orang berhak menerima keselamatan, menyampaikan berita damai melalui Yesus Kristus kepada semua orang, dan menyampaikan berita damai melalui Yesus Kristus kepada semua orang. Kesadaran gereja terhadap Amanat Agung Tuhan Yesus salah satunya ialah dengan mengimplementasikan pelayanan lintas budaya, secara khusus dalam hal penginjilan.
Full Text:
PDFReferences
Barclay, William. Pash Surat Filipi, Kolose, 1 & 2 Tesalonika. Jakarta: BPK Gunung Mulia, n.d.
Brink, H.v.d. Taf. Alk. Kisah Para Rasul. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
Bruggen, Jakob van. Markus: Injil Menurut Petrus. BPK Gunung Mulia, 2006.
Budiman, Sabda, Kristian Karipi Takameha, and Enggar Objantoro. “Memahami Esensi Keselamatan dalam Hukum Taurat dan Aplikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya Masa Kini.” KALUTEROS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 3, no. 1 (June 2021): 1–12.
Dr, Harun Hadiwijono. Iman Kristen. BPK Gunung Mulia, 1992.
Halim, Makmur. Model-Model Penginjilan Yesus: Suatu Penerapan Masa Kini - gandummas. Yayasan Penerbit Gandum Mas, 2018.
Harming, H., and K. Katarina. “Strategi Pelayanan Lintas Budaya Berdasarkan Markus 4:1-34.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 3, no. 1 (January 2019): 113–121.
Harming, Gilbert Yasuo Imanuel, and Yogi Darmanto. “Pelayanan Lintas Budaya: Sebuah Kajian Tentang Pelayanan Rasul Paulus Dalam Kisah Para Rasul 16:13-40.” VOX DEI: Jurnal Teologi dan Pastoral 1, no. 1 (June 2020): 78–88.
Kawangmani, Soleman. “Pola Apologetika Kontekstual Untuk Memberitakan Kabar Baik Kepada Suku Jawa Wong Cilik.” Jurnal Gamaliel : Teologi Praktika 1, no. 2 (September 23, 2019): 59–71.
Situmeang, Roy Yoanes. “Pengaruh Hedonisme Kristen Dalam Pelayanan Generasi Milenial.” FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 2 (October 2020): 120–132.
Surbakti, E.B. Benarkah Injil Kabar Baik? BPK Gunung Mulia, n.d.
Tanhidy, Jamin. “Praktik Metode Penginjilan Pada Mata Kuliah Metode Penginjilan STT Simpson Ungaran.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 1, no. 1 (January 2017): 49–54.
Triastanti, Deni, Ferderika Pertiwi Ndiy, and H. Harming. “Strategi Misi Lintas Budaya Berdasarkan Kisah Para Rasul 1:8.” Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia 1, no. 1 (June 2020): 15–25.
Viktorahadi, R. Fransiskus Bhanu. “Kornelius, Sang Pribadi Transisi sebagai Tawaran Model Dialog” (2018). Accessed November 6, 2020. repository.unpar.ac.id/handle/123456789/7926.
Yelicia, Yelicia, Enggar Objantoro, and Sabda Budiman. “Kritik Terhadap Pandangan Post-Milenialisme Tentang Kedatangan Kristus Yang Kedua Dan Implikasi Bagi Orang Percaya Masa Kini.” GENEVA: Jurnal Teologi dan Misi 3, no. 1 (June 2021): 1–9.
DOI: https://doi.org/10.53827/lz.v4i2.48
Refbacks
LOGON ZOES telah terindeks pada: